Text
Imajikasih : sebuah antalogi
Buku ini berisi sekumpulan puisi tentang cinta. Cinta yang tumbuh melalui serangkaian rasa dan kata dalam setiap hariya. Berangkat dari kepedihan setelah ditinggalkan dan tergabung dengan sekumpulan kisah kasih kebahagiaan setahun belakangan.Isi: Awalan - Gadis senja & tanda tanya besar - Bahu membahu - Kita: di suatu pagi - Hidup seorang pujangga - Bait-bait penyesalan - Lelaki & hidupnya - Intuisi - Sarkasme - Surat cinta tak beralamat - Bukan selamat tinggal - Di batas senja - Korelsai - Kita & perkara rindu - Prosa dini hari - Deru persoalan - Aisumasen - Lalu...salah siapa? - Lima menit sebelum pukul dua - Aaa - Senja di ambang pilu - Halaman buku yang hilang - Bukan puisi cinta - Aku mencintaimu dengan tanpa keindahan - Dari derita dan cerita - Duka di penghujung November - Jangan sekali-kali - Sabda fakir asmara - Habis terang menuju kalam - Secangkir rasa - Kekasih angkara sepi - berbiasa seperti biasa - Dialog hujan - Deklarasi perlawanan - Rencana renjana - Di bait ketiga, 1 - Di bait ketiga, 2 - Di bait ketiga, 3 - Di bait ketiga, 4 - Persetan untuk persetanmu - Senja, aku - Nona dalam rindu - Rimbun pepohonan taman cintamu - Waktu-waktu seperti itu - Malam Jumat awal Maret - Sarapan - Selamat pagi, pecandu! - Harapan pembaharuan - Terberkatilah bahagia - Sisa-sisa sia-sia - Puja puji - Untuk ibumu - Menjemput rindu - Suara dari kekasih - Bulir kekecawaan - Pembuktian - Elegi menuju pagi - Kau - Pembatas buku - Jejaka dilema - Buyar - Suara dari kekasih, 2 - Selepas senja & cerita - Dari sebuah perjalanan - Pantai tak berombak - Agar kau senantiasa tak sendiri - Pare-pare: senja yang tak mendukung atau kau yang terlalu bersinar - Malam pertemuan -teluki & lelaki perindu - Sempurna - Ah!!!! - Bias(a) - Mengasah asa - Pujangga, biasa - Alinea dalam doa - Kata malam kepada pagi - Tanah rantau, menuju - Dari balik senja yang tertutupi - Gusar - Menciut - Transisi - Sebelum akhir pekan - Lanskap segala asa - Cemas terharap - Manusia berparas indah - Senja pertama - Benalu - Bising diamku - Aku bisa apa? - Egosentris(me) - Buah jambangan - Tanpamu - Meredam luka - Ibukota, menuju - Dalam sesaknya rumah pak dusun - Hujan menangisiku, hujan mengasihiku - Suatu ketika dalam imajinasi - Dialog dini hari - Doa sejuta pasangan - Warung makan pertemuan - Tak ada puisi pagi ini
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain